Dirjen Badilum Terima Kunjungan Hakim dari Mahkamah Agung Filipina, Bahas Persidangan Anak dan Penerapan Teknologi Informasi
Dalam rangkaian kunjungan kerja Mahkamah Agung Filipina (Supreme Court Republic of the Philippines) ke Mahkamah Agung Indonesia, para hakim dari Filipina bertamu ke kantor Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada hari Selasa, 04 November 2025. Kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum H. Bambang Myanto, S.H., M.H.
Para delegasi negara tetangga ini dipimpin hakim agung Mahkamah Agung Filipina Justice Amy Lazaro-Javier didampingi oleh Atty. Rolando Javier, Atty. Lloyd Nicholas D. Vergara, dan Atty. Patricia Benilda S. Ramos. Para tamu ini dipandu oleh Ketua Pengadilan Tinggi Riau Dr. Hj. Diah Sulastri Dewi, S.H., M.H. dan para hakim yustisial Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI.
Sementara itu, Dirjen Badilum didampingi oleh Sekretaris Ditjen Badilum, Kurnia Arry Soelaksono, S.E., S.H., M.Hum., Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Umum, Zahlisa Vitalita, S.H., M.H. dan Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Umum, Hasanudin, S.H., M.H.
Tujuan dari kunjungan ini adalah dalam rangka diskusi dengan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum dengan agenda pembahasan "Kebijakan Penanganan Perkara Anak"' dan demo sistem informasi dan monitoring pelaporan serta eksekusi. Dalam kesempatan ini, Ditjen Badilum menunjukkan Sistem Pemantauan Kinerja Pengadilan Terintegrasi (SATU JARI).
Aplikasi ini digunakan oleh Ditjen Badilum untuk memantau kinerja penanganan dan administrasi perkara di pengadilan tinggi dan pengadilan negeri, termasuk untuk mempercepat penerapan eksekusi perkara. Selain itu, data kinerja realtime, termasuk waktu penyelesaian perkara dan jenis perkara yang ditangani dapat dipantau oleh pimpinan Mahkamah Agung RI
Para hakim dari Filipina ini terutama tertarik bagaimana teknologi informasi di Ditjen Badilum dapat meningkatkan perlindungan kepada perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum, dengan memantau proses dari mediasi, sidang hingga penyelesaian perkara yang melibatkan anak dan perempuan.
Para tamu dari Filipina berdiskusi dan melihat langsung penerapan teknologi informasi di Ditjen Badilum serta bagaimana teknologi ini membantu mempercepat proses di peradilan Indonesia. Diskusi ini diharapkan dapat mempererat hubungan peradilan kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini.




